Masalah 'kebudayaan daerah' sebagai sumber 'kebudayaan nasional' sebenarnya, pernah saya bicarakan di dalam beberapa karangan sebelum karangan ini ditulis. Misalnya, di dalam Seminar Pengembangan Sastra Indonesia 1975 dengan judul "Peranan dan Kedudukan Sastra Daerah dalam Pengembangan Sastra Indonesia". Kemudian di dalam Persidangan Penulis ASEAN 1977 (Conference of ASEAN Writers 1977) di Kuala Lumpur, Malaysia, dengan judul "Kedudukan Kesusasteraan Tradisional dalam Masyarakat Indonesia Dewasa Ini" (The State of Traditional Literature in Contemporary Indonesia Society); di dalam Seminar Tradisi Lisan 1982 dengan judul "Usaha Penyebarluasan Tradisi Lisan"; di dalam Temu Kritikus dan Sastrawan 1984 dengan judul "Sastra Tradisional sebagai Sarana Penghayatan Pancasila"; di halaman Hari Sastra 1985 di Pulau Minang, Malaysia, dengan judul "Hubungan Timbal Balik Antara Sastra Jawa dan Sastra Melayu (Indonesia)", dan lain-lain.