Gelombang Tiga atau Era Informasi, sebagaimana dikatakan oleh futurolog Alvin Toffler, telah melanda masyarakat Barat sejak awal 1970-an. Kini, hampir secara tak disadari, Gelombang Tiga itu telah datang menerobos pagar-pagar budaya kita, sementara kita sebenarnya masih belum lepas sama sekali dari Gelombang Satu dan sibuk berkubang dalam Gelombang Dua. Dengan kata lain, kedatangan Gelombang Tiga yang menyebar menembus batas-batas nasion dan kebudayaan itu memang merupakan sesuatu-persoalan "basic". Sedemikian cepatnya kedatangan Gelombang Tiga itu sehingga boleh dikatakan kita tak sempat melakukan berbagai antisipasi yang memadai. Akibatnya timbul berbagai peristiwa yang merupakan refleksi dari suatu dialog - meminjam istilah Umar Kayam - yang "kikuk" dengan banjir informasi dari luar itu. Satu contoh konkret yang beberapa waktu yang lalu sempat menjadi berita penting di berbagai media massa adalah kasus pelanggaran buku "Adik Baru" yang menimbulkan kontroversi itu.