Plato tentu saya merupakan salah seorang dari antara filsuf besar yang buah pikirannya tetap menjadi pertimbangan penting hingga dewasa ini. Dia adalah murid dan pengagum Socrates. Pada masa mudanya, sebagaimana diceriterakan dalam Epistles VII (Surat-Surat), ia berambisi untuk terjun di dunia politik sebagaimana anak-anak muda yang lain. Akan tetapi ia menyaksikan kekotoran politik anak-anak muda itu, yang membujuk Socrates untuk melibatkan diri dalam menghukum mati seorang lawan politik. Semenjak peristiwa itu, ambisinya untuk terjun ke dunia politik terlanjur padam. Kekecewaannya terhadap dunia politik semakin bertambah tatkala ia tahu bahwa Socrates sendiri yang dianggapnya sebagai guru yang benar akhirnya dijatuhi hukuman mati oleh mereka. Sesudah itu Plato lari meninggalkan Athena. Pada 388 ia berada di Siracusa mengabdi beberapa lama pada Dionysius I. Namun pengabdian ini tidak berlangsung lama. Konon ia berselisih dengan penguasa di Siracusa itu dan dibuang sebagai budak, tetapi seorang saudagar menyelamatkannya dan membawanya kembali ke Athena.