Seperti telah tampak pada judul, makalah ini akan membahas pandangan tentang individu dan masyarakat menurut Serat Wulangreh (SWR). Ini berarti bahwa paham individu dan masyarakat yang akan diutarakan bersumber dari sebuah karya sastra yang spesifik. Hal ini perlu dikemukakan karena dari sekian banyak deskripsi tentang paham filsafat Jawa, para penulisnya mengartikan masyarakat Jawa di dalam dimensi konstruksi teoritis (Magnis-Suseno, 1981:47. Contoh yang nyata penelitian semacam itu Neils Mulder (1983), Fachry Ali (1986), Budiono Herusatoto (1984), dan Kartodirdjo dkk. (1987). Untuk penelitian perintis tahap awal, penelitian dengan objek konstruksi teoritis semacam itu memang sangat menguntungkan karena dapat mengumpulkan data sebanyak mungkin untuk dijadikan objek analisis. Namun hasil analisis semacam ini bersifat asinkronis, dengan akibat perkembangan budaya Jawa tidak tampak benang merahnya.