Kutukan Logika Ekonomi: Tak Mungkin Memberi Tanpa Mengharap Kembali

Type
Journal
Authors
ISSN
0005-6138
Category
Majalah Basis
[ Browse Items ]
Publication Year
2005
Publisher
Yayasan Basis, Indonesia
Pages
9 halaman; 7-15
Tags
Description
Biasanya, "memberi" merupakan konsep dengan konotasi positif karena berkenaan dengan bentuk-bentuk kesalehan. "Memberi" dikaitkan dengan sifat murah hati yang mengalir dari kelimpahan. Meski dalam kekurangan, ada orang yang rela memberi. Situasi semacam ini adalah ilustrasi kemurahan hari yang sampai pada penyangkalan diri. Inilah altruisme atau kepedulian, perhatian, keprihatinan terhadap yang lain. Dalam masyarakat yang ikatan sosialnya kuat, "memberikan diti" merupakan nilai karena mengungkapkan kemurahan hari, heroisme, bahkan pengorbanan.
Namun makna memberi yang sangat positif itu dipertanyakan oleh Jacques Derrida. Filsuf Prancis pembongkar klaim kebenaran atau wacana yang mengklaim diri sempurna ini curiga, jangan-jangan logika ekonomi yang mendasari konsep itu dan yang memaknai semua bentuk interaksi sosial. Jika demikian, mungkinkah "memberi"?
Namun makna memberi yang sangat positif itu dipertanyakan oleh Jacques Derrida. Filsuf Prancis pembongkar klaim kebenaran atau wacana yang mengklaim diri sempurna ini curiga, jangan-jangan logika ekonomi yang mendasari konsep itu dan yang memaknai semua bentuk interaksi sosial. Jika demikian, mungkinkah "memberi"?
Number of Copies
1
Library | Accession No | Call No | Copy No | Edition | Location | Availability |
---|---|---|---|---|---|---|
Main | 1079 | 1 | Yes |