Bayang-bayang 

Aku hidup dalam suatu zaman ketika kesalehan agama mulai dipersoalkan, Orang saleh berpendirian bahwa manusia harus menaruh hormat dan menyembah Tuhan. Tentu saja, aku pun sepaham! Demikian jugalah aku kira pemikiran lazin dari orang-orang biasa. "akan tetapi, apakah Tuhan ada?" tanya sejumlah filsuf, yang bukan orang biasa, yang mulai sangsi pada kepercayaan yang dianut oleh orang-orang sezamanya. Dan saat ini, pertanyaan itu menjadi pisau tajam yang mengiris hati, ketika orang-orang saleh begitu saja menjawab tanpa curiga, bahwa Tuhan memang ada, kau mau apa? Pertanyaan tentang Tuhan tak pernah menjadi persoalan bagi orang-orang sederhana, yang waktunya habis setiap hari hanya untuk mengais rezekinya. "Kalau tak ada Tuhan kita tak mungkin hidup dan makan, " pikir mereka, "dan orang-orang akan saling bunuh, karena tidak merasa takut lagi pada hukuman." Jadi, mereka percaya saja, Tuhan memang ada. Habis perkara. Akan tetapi ironinya, kalau mereka percaya Tuhan ada, mengapa ternyata masih juga terjadi saling bunuh?