Lengger dan Problema Sebuah Kesenian Daerah

Type
Journal
ISSN
0005-6138 
Category
Majalah Basis  [ Browse Items ]
Publication Year
1988 
Publisher
Yayasan Basis, Indonesia 
Pages
7 halaman; 111-117 
Description
Kesenian lengger sebenarnya sama dengan ronggeng. Sebuah kesenian khas daeran Banyumas dan sekitarnya. Dalam warna lain, di tempat lain tak beda jauh pula dengan kesenian teledek, tayub, tandak, ketuk tilu bahkan mungkin jenis jaipong dari Jawa Barat. Paduan dari seni tari dan musik, tumbuh dan berkembang di luar tembok kraton. Karena itu pertumbuhannya pun sering dikatakan "liar", tanpa pakem atau bentuk-bentuk baku yang mesti diugemi. Berbeda dengan kesenian yang memang sejak semula tumbuh (bahkan lahir) dan berkembang di lingkungan kraton sebagai sentral kesenian (karena itu sering disebut seni diluhung). Lengger, ronggeng, tayub, tandak, dan kesenian-kesenian sejenis yang memang hidup jauh dari kraton itu (celakanya) sering pula dinilai negatif oleh sementara pihak. Dituduh (meski tidak terang-terangan) sebagai tari pembangkit birahi, sengaja mengekloitasi gerak-gerak erotis dan cap lain bernada minor. Bernarkah? Dalam novel Ahmad Tohari Ronggeng Dari Dukuh Paruk, di situ jelas dilukiskan perjalanan Srintil sebagai penari ronggeng yang longgar moralnya, tak beda jauh dengan seorang pelacur, yang siap sedia melayani setiap laki-laki yang mengingini. Apa benar begitu?  
Number of Copies

REVIEWS (0) -

No reviews posted yet.

WRITE A REVIEW

Please login to write a review.