Salah satu kenyataan hidup manusia di dunia ini adalah kenyataan bahwa ia akan mati. Mengenai di mana dan kapan tidak seorang pun bisa tahu secara pasti, tetapi setiap orang tahu dengan pasti bahwa suatu saat dan di suatu tempat ia akan mati. Manusia yang hidup di dunia ini bersama dengan manusia lain, yang berkembang dalam sejarah, yang mampu menjalin hubungan cinta tetapi sekaligus juga mampu membenci, yang mampu bekerja untuk mengembangkan diri dan membangun dunia, yang sarat dengan berbagai cita-cita dan disibukkan oleh berbagai usaha, suatu ketika akan tidak bisa lagi melanjutkan segala usahanya. Kendati manusia barangkali menginginkannya, ia tidak bisa tinggal di dunia ini untuk selamanya. Segala harta benda yang dia miliki, segala prestasi, dan segala hasil jerih payah dalam hidupnya, tidak bisa tidak harus dia lepaskan. Demikian juga manusia-manusia yang amat dia cintai harus dia tinggalkan. Betapa pun manusia ingin tetap bersama mereka untuk selamanya, tetapi keinginan ini ternyata digagalkan olek kenyataan kematian. Kematian, sebagai salah satu kenyataan hidup manusia di dunia ini, sudah selayaknya mendapatkan perhatian dalam suatu renungan dilsafat tentang manusia. Dalam tulisan ini akan disajikan sebuah refleksi filosofis tentang beberapa segi dari kenyataan tersebut dengan harapan bahwa misteri kematian bisa lebih kita selami dan kita temukan makna manusiawinya.