1.
Peristiwa kebahasaan tahun-tahun 1998 yang sangat istimewa, tak pelak lagi, adalah Kongres Bahasa V 28 Oktober - 3 November yang lalu beserta dengan terbit perdananya dua karya penuh makna Kamus Besar Bahasa Indonesia (KB2I) dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (TB3I). Peristiwa Kongres dan Peristiwa Terbit Dua Karya Kebahasaan itu tak dapat dipisahkan satu sama lain. Kesemarakan kongres bukan saja berkat penyelenggaraan dan jumlah serta jenis pesertanya yang cukup "wah" melainkan juga - bahkan terutama - oleh kehadiran dua karya kebahasaan itu. Sebaliknya, dua karya kebahasaan itu kehadirannya menjadi cukup berwibawa karena diupacarai dan dirayakan lewat kongres. Tanpa KB2I dan TB3I tidak lebih hanya akan merupakan terbitan biasa yang akan dapat merana menunggu nasib pemasarannya di toko-toko buku. Pendeknya, Kongres Bahasa V serta KB2I dan TB3I peristiwa dwitunggal yang benar-benar menyatu. Dan itu semua tidak lepas dari peranan sentral tokoh Pusat Bahasa ketika itu, Sang Kepala, Prof. Dr. Anton Moedarto Moeliono, yang dalam hal ini dapat disebut bukan saja sebagai otaknya, melainkan sekaligus juga sebagai hati dan tangannya. Peristiwa itu dapat lahir bukan saja karena kebolehannya memanfaatkan berbagai kemungkinan positif yang ada, akan tetapi juga karena perhatian dan kehati-hatiannya dalam menangani peristiwa yang sungguh-sungguh bersejarah itu.