Perkembangan Dialektis Kesusastran Indonesia Modern

Type
Journal
ISSN
0005-6138 
Category
Majalah Basis  [ Browse Items ]
Publication Year
1992 
Publisher
Yayasan Basis, Indonesia 
Pages
12 halaman; 221-232 
Description
Karya sastra itu merupakan respons (jawaban atau tanggapan) terhadap karya sastra sebelumnya (Riffaterre via Teeuw, 1983:65). Tidak ada karya sastra yang lahir dalam kekosongan budaya (Teeuw, 1980:11), termasuk sastra. Begitulah halnya kesusastraan Indonesia modern. Kesusastraan Indonesia modern merupakan respons atau tanggapan terhadap kesusastraan Indonesia lama yang merupakan kesusastraan daerah-daerah atau sastra Nusantara. Dapat dikatakan kesusatraan Indonesia modern, secara resmi, lahir dengan terbitnya sajak Indonesia modern pertama kali yang ditulis oleh Mohammad Yamin, berjudul "Tanah Air" ditulis di Bogor Juli 1920, dimuat dalam majalah Jong Sumatra, No. 4, Th. III, 1920, hlm. 52). Begitu juga, pada tahun 1921 terbit roman Indonesia modern pertama kali berjudul Azab dan Sengsara, ditulis oleh Merari Siregar, diterbitkan oleh Balai Pustaka. Sesudah itu diikuti oleh karya-karya sastra Indonesia modern yang lain yang selalu bersambung terus. Akan tetapi, harus diingat bahwa sebelumnya sudah ada roman yang terbit pada tahun 1919 ditulis oleh Semaun berjudul Studen Hijo (Teeuw, 1980:35). Kelahiran Kesusastraan Indonesia modern atau Sastra Indonesia modern adalah tahun 1920 itu karena di sekitar tahun itu secara nyata baru ada karya sastra dan mengingat bahwa secara resmi telah diakui tahun 1908, tahun lahirnya Budi Utimo (8 Mei 1908) sebagai tahun kebangkitan nasional Indonesia. Oleh karena itu, karya cipta budaya, termasuk sastra, sesudah itu dapat dianggap secara resmi adalah karya cipta budaya Indonesia modern. Demikian lah karya sastra Indonesia modern (Notosusanto, 1963:205-206) lahir dengan terbitnya karya-karya sastra tersebut, tahun 1920.  
Number of Copies

REVIEWS (0) -

No reviews posted yet.

WRITE A REVIEW

Please login to write a review.