Intelektual Indonesia di Pinggiran Politik

Type
Journal
Authors
Bagus ( A. Bagus Laksana )
 
ISSN
0005-6138 
Category
Majalah Basis  [ Browse Items ]
Publication Year
1997 
Publisher
Yayasan Basis, Indonesia 
Pages
8 halaman; 20-27 
Tags
Description
"If my country can do without me, I can do without her. The world is large enough, "demikian jeritan kejengkelan emosional Hugo Grotius, seorang intelektual kenamaan. Kata-kata itu mengungkapkan kejengkelannya yang mendalam terhadap negerinya (baca:penguasanya). Grotius menulis kata-kata itu ketika ia sudah berada di Paris. Ia berhasil menghindari usaha pemenjaraan yang dilakukan oleh Maurice of Orange. Grotius tidak bisa memahami mengapa penguasa wilayahnya dengan semena-mena mau merebut kebebasan dan integritas intelektualnya. Ia tidak mau kompromi dengan kekuasaan. Konsekuensinya, ia mengasingkan diri. Di pengasingan Paris inilah, ia menuliskan magnum opus-nya De Jure Belli ac Pacis, (Lihat. Franz L. Neumann, "The Intelligentsia in Exile" dalam Paul connerton (ed.), Critical Sociology, Selected Readings, Harmondsworth, 1976, hlm. 423-441). Sementara itu, pada zaman yang lain, Thomas Hobbes mengalami nasib serupa: ia lari dari Inggris ke Prancis karena keterlibatan dan sikap politiknya, dan di pengasingan Paris inilah dia menerbitkan magnum opusnya, Leviathan.  
Number of Copies

REVIEWS (0) -

No reviews posted yet.

WRITE A REVIEW

Please login to write a review.