Kaca Benggala 

Hari Anang Nasional telah lewat dua bulan. Upacara-upacara dan pemberian tanda penghargaan bagi yang berjasa dalam pengembangan Gerakan Nasional Orangtua Asuh telah lewat pula dan terlupakan, seperti halnya banyak upacara lainnya. Namun ada satu pesan dari Presiden Soeharto yang diucapkan pada peringatan itu di Sasono Langen Budoyo, TMII, yang rasanya sulit dilewatkan begitu saja dari perhatian kita. "Saya tahu," kata Presiden, "di antara kalian ada yang masih harus tinggal di daerah kumuh. Ada di antara kalian yang harus berjuang mencari nafkah untuk membantu keluarga..." (Kompas, 24 Juli 1997). Kata-kata ini menyentuh nasib dan kehidupan 2,1 juta pekerja anak di Indonesia, banyak di antaranya anak-anak jalanan. Kisah-kisah tentang kehidupan anak jalanan yang mengetuk kemanusiaan, sudah banyak ditulis oleh media massa. Persoalan yang senantiasa mengusik hati kita adalah penderitaan mereka. Pada usia yang seharusnya masih mendapatkan perlindungan dan pengelolaan, anak-anak jalanan justru menghadapi ancaman dan pemerasan. Penderitaan anak jalanan tak dapat dilepaskan dari berkembangnya kemiskinan kota.