Budaya Lokal 

Wajah perempuan Jawa adalah wajah ketertindasan. Dalam pandangan kaum feminis pada umumnya, kultur Jawa adalah sebuah kultur yang tidak memberi tempat pada kesejajaran antara laki-laki dan perempuan. Sebaliknya, kultur Barat modern, sekalipun masih mendapat protes kaum feminis di sina-sini, dianggap jauh lebih toleran dan memberi posisi yang lebih baik bagi perempuannya. Namun, jika kita melihat dalam realitas kekuasaan perempuan Melayu, lebih khusus lagi kultur Jawa, tampak bahwa kekuasaan dapat hadir dari ketidakberdayaan dan ketertindasan. Sebagaimana, menurut kacamata M. Foucault, dalam fisika dapat ditemukan metafisika dan dalam sejarah ditemukan birahi, demikian pula dalam rumus-rumus matematika pun dapat ditemukan puisi. BAgaimana mungkin dihasilkan sesuatu dari hal lain yang sepertinya bertentangan? Mungkinkah kekuasaan yang begitu besar dan nyata hadir dari ketidakberdayaan dan ketertindasan? Akan tetapi begitulah kenyataan yang terjadi dalam kultur Jawa, menyangkut perempuan.