Buku, Filsafat 

Paragraf pertama:
Masih ingatkah kita akan pengeboman di tiga gereja di Surabaya pada Mei 2018? Atau ledakan bom bunuh diri pa­da 21 April 2019 saat umat Kristiani me­ra­yakan Minggu Paskah di Gereja San­to Sebastian, Negombo, Sri Lanka? Kematian bisa menimpa siapa saja. Pa­ra korban berguguran di tangan para teroris. Bagaimana jika hal itu terjadi pada keluarga kita? Bagaimana bersikap di hadapan kenyataan itu? Kita bisa memilih larut dalam kesedihan tak berujung atau menerimanya dengan tabah. Tentu sangat wajar jika kita ingin hidup yang indah bersama dengan orang-orang terkasih, namun kematian tak terhindari. Berhadapan dengan kenyataan itu, A. Setyo Wibowo melalui bukunya Ata­raxia: Bahagia Menurut Stoikisme menawarkan jawaban atas pertanyaan tersebut dengan menggali secara mendalam ajaran filsafat Yunani-Romawi Kuno.